Dahulu kala.... (cie kek mau ngedongeng aja..)
Monoaural (MONO)
rangkaian audio awalnya cuma mono saja. suaranya kedengeran jelek, ga seru, ga da effect2 audio-nya.. itu karena chanal audionya cuma satu (mono) itu lah mengapa dinamakan mono.. Audio mono hanya menghasilkan 1 suara yang didengar oleh kedua telinga kita. sehingga suara yang diterima oleh kedua telinga kita selalu sama.. signal mono adalah R+L (right and Left), dimana R dan L digabungkan, sehingga jadi satu signal R+L. ini dibuat agar bisa mendengar kedua sinyal dalam satu sumber suara.
Stereo
karena Audio mono dirasa kurang enak didengar, akhirnya dibuatlah system stereo ini. audio yang satu ini dapat menghasilkan effect suara seperti effect doppler, Musik yang berbeda antar chanal, misalnya kanal R bass, yang kiri bisa Guitar.. jadi music akan terdengar lebih asik dan tidak membosankan.. tapi kendala dari Audio stereo sendiri adalh kalo posisi kita bergeser maka keseimbangan dari effect stereo juga terganggu... selain itu karea System satu ini meng hasilkan sinyal dari dua arah, jadi sumber sinyalnya masih terasa (terdengar)
Signal stereo menghasilkan 2 signal yaitu R (right) dan L (left) secara terpisah.
Dolby Surround (Dolby stereo)
Yang pernah nonton film di bioskop sudah pasti sering menikmati pengkodean yang satu ini. lihat gambar berikut!
perhatikan!, ada 4 suara yang dihasilkan oleh Dolby stereo yaitu Center, (L)Left, (R)Right dan surround. keempat suara ini tergabung dari 2 sinyal, yaitu L dan R , atau sinyal stereo itu sendiri. mari kita pelajari lebih lanjut...!
Pengkodean : sekarang kita masuk bagian yang paling Q kusukai. "berhitung" hahah, padahal aku ja males berhitung... mari kita ungkapkan.. agar keempat sinyal diatas bisa jadi dua sinyal saja (stereo), maka perlu adanya pengkodean. nah begini.. Dari sinyal stereo kita sudah punya dua sinyal yaitu R dan L.. agar didapat sinyal "center" dari dua jalur (R dan L) maka kita sisipkan ke masing2 R dan L, tapi dengan suara yang agak suara agak rendah agar tidak terlalu keras (namanya juga numpang, masa mau keras2? whhwhwwh), jadi akan masing2 sinyal L dan R menjadi l+a dan r+a. "a" adalah sinyal audio (Center) dan l/r adalah sinyal murni Left dan Right. nah ketiga sinyal sudah terselesaikan. sekarang agar kita dapat sinyal "surround" kita butuh penggeser fasa masing2 90°, kenapa? agar sinyal menjadi berbeda dengan sinyal L dan R, klo fasanya sama, maka akan jadi satu dengan Sinyal2 tersebut. setelah itu ditunda X secon sesuai dengan jarak dinding(baca diatas!).
Pendekodean : nah karena tadi sinyalnya di kode, maka agar kita tahu sinyal sebenarnya, maka harus kita apain dlu? ya bner, anak pinteeeeer (^_^) "dekode". tadi kita dapat dua sinyal yaitu R dan L dimana R sudah diisi r+a+surround, dan L adalah l+a+surround. maka agar kita dapatkan sinyal a maka dengan, R+L = (r+a) + (l+a) = r+l+2a (kita sudah dapat sinyal "a"(center) yang lebih dominan karena lebih dua kali lipat dengan r+l). agar didapat sinyal surround, maka kita lakukan R-L =(r+a)-(l+a) = r+a-l-a = r-l (sinyal tanpa center) nah, setelah itu ditunda, agar terdapat effect surround.
demikian yang bisa saya sampaikan... Heemmmmmmm.. lain kali aku akan post schemanya,
Ref: Pak guru
Gambar: HowStuffwork, web-ee.com
[Sabtu, Juli 25, 2009
|
1 komentar
]
1 komentar
mana skemanya
:f :D :) ;;) :x :$ x( :?
:@ :~ :| :)) :( :s :(( :o
Posting Komentar